KETIADAAN

Diri ini berasal dari ketiadaan, dulu tiada sekarang ada, dan akan kembali lagi untuk tidak ada, dari tiada akan kembali menjadi tiada. Sesuai dengan hukum alam yang ada, yang tadinya juga tidak ada, maka aku akan mewujud kembali. Ketika aku mewujud dengan rupa yang bagus, banyak orang terutama dari lawan jenis yang menyukai dan mencintai diriku. Ketika aku mewujud dengan rupa yang tidak bagus, tidak ada yang mencintai. Kalau aku sering berbuat kebaikan, banyak orang yang menyukaiku. Jika aku tidak banyak berbuat kebaikan, tidak ada yang menyukaiku, kecuali apabila aku mewujud dengan rupa yang bagus, banyak yang menyukai diriku, walaupun aku tidak pernah berbuat kebaikan. Mengikuti sifat alam ini, aku lahir, hidup, tua, dan mati untuk menyatu dengan ketiaadaan kembali, dan sewaktu - waktu dapat mewujud kembali, memperoleh raga yang baru. Di sebabkan karena pikiran ilusif, mengalami sukha dan dukha, mengalami svarga dan narka. Senuannya itu bersumber dari ketiadaan dan akan kembali menjadi tidak ada.